If...

on Rabu, 24 Oktober 2012

bagaimana jika...?

aku tak bermaksud untuk memojokkan. selama panggilanku hanya teman, itulah yang sudah seharusnya aku katakan. kamu yang dengan sendirinya bercerita. berbagi kepadaku. apa itu artinya kamu percaya kepadaku? mungkin percaya sejauh teman memandang. ya, mungkin saja.

sejenak terlumpuhkan oleh kalimat yang kamu utarakan. aku tak mampu berkata apa-apa. nadiku berdesir. mendadak irama jantung pun tak terkendali. apa kamu bilang? apa yang kamu maksudkan? kita? siapa?

aku menghela napas. berkali-kali. memang kamu tak tau. tapi kamu berhasil membuatku salah tingkah. aku berlebihan? haha, mungkin aku sedang berada 5 cm menuju puncak emosiku yang tak mampu kubendung malam itu.

takut kamu menjauh. takut semua yang sudah baik akan menjadi buruk. hubungan ini. aku memang membenci permusuhan atau mungkin kebimbangan. status teman namun tak saling bertegur sapa. itupun kalau kamu tau. ya, rasa takut itu. kenapa aku harus selalu memikirkannya? bodoh.

tapi bagaimana jika tidak ada aku tersirat di sana? haha, aku bisa apa?

    

Hujan malam ini

on Rabu, 17 Oktober 2012
termenung getir. aku bisa apa untuk merubah kenyataan agar sesuai harapanku? ketika seharusnya bukan seseorang yang harus aku pikirkan tiba-tiba terbesit untuk dipikirkan. bukan salah kamu bersikap selalu baik. bukan maksud kamu untuk memberi harapan. hanya aku yang terlalu perasa. terlalu menggabung-gabungkan suatu pernyataan.

perempuan. bisa apa? selain menunggu? selain berharap? selain berdoa? 

sebelumnya, sebuah harapan ini tak kukenal. harapan macam apa itu? sebuah omong kosong. mereka yang tidak sengaja mencerca, ah mereka hanya aku ingin bahagia. meskipun terkadang tak memikirkan perasaan dan nyaliku.

ya, biarkan saja aku berlari mencari harapanku itu sendiri. dengan atau tanpamu. biarkan saja kalau kamu tak tau. aku tau ini sia-sia. memeluk bayanganmu? aku tak butuh bayanganmu. hanya saja, jelaskan tiap butiran tatapanmu itu. jelaskan setiap marah dan tawamu yang kamu bagi - yang kuharap hanya aku yang tersirat di sana - 

aku yang sedang memikirkanmu~     
milkysmile

burn this way?

on Senin, 15 Oktober 2012

september sudah berakhir. dan sekarang udah di pertengahan oktober. beranjak 1 bulan setelah long holiday kemaren. kabar tugas akhir... mandeg. pemalas? terlalu woles? yah sebutkan saja itu. kenyataan berkata demikian.

masak gak ada rasa iri buat yang mau wisuda november coba?! kemana semangat novemberku dulu? redup. hilang. ditelan rasa minder. hah? minder? "emang setelah lulus kamu mau kerja apa ngelanjut jadi sarjana?" yah memang, wisuda merupakan gerbang pengangguran. entah di sana ada yang jemput atau tidak. apakah kita yang mencari jalan itu sendiri. nah, jalanku harus kemana?

sejak dibilang "pelajari lagi. jangan sampe 3 tahun kamu belajar sia-sia" aku baru sadar, hampir nggak ada yang aku dalami tentang ilmu perkuliahanku. yang ada dibenakku cuma jalan-jalan, baca - nulis novel. salah masuk jurusan? gak ada istilah! kamu dulu yang mau, kamu harus tanggungjawab. orang tua pasti udah bahagia kalau aku jadi pegawai negeri sesuai jurusanku. dapet gaji, tinggal deket orang tua, ntar dinikahin dan selanjutnya dan sebagainya. udah, orang tuaku emang gak pernah neko-neko. tapi sayangnya, aku pengen yang neko-neko.

selalu jadi anak baik-baik. ngikutin takdir. dimana letak ke-manfaatan-nya? dimana letak passion seorang perempuan bernama Mira Anggraini? sekedar untuk bahagiain orang tua dengan lulus kuliah tepat waktu dan menjadi pegawai negeri?

kalo boleh, aku mau pergi dari itu semua. banyak jalan untuk meraih suatu kebahagiaan. dan gak selamanya hal itu sederhana~

milkysmile