menyisakan gerimis yang seperti takkan habis
air mata telah lama mengering
sejak terakhir kita bertemu malam itu
diam-diam gerimis berbisik
ada pesan rinduku yang hampir terkuak
namun teringat kalau dia lumpuh
aku tak kuasa
tetes demi tetes gerimis seperti mengingatkan
sang bodoh menguasai jiwa
marah, benci, gundahku lengkaplah sudah
aku tak kuasa
untuk apa marah ini?
rasa inipun sudah salah
kenapa terus bertambah masalah?
aku tak kuasa
sejak kamu rangkulkan tanganmu di pundaknya
aku merasa bodoh..
kini hujan telah habis, gerimispun telah pergi
aku masih merasa bodoh.
si penunggu keajaiban,
MIRA ANGGRAINI