Antagonis

on Kamis, 31 Januari 2013
pict by google
menjadi peran antagonis memang layak untuk dibenci. selalu jahat. selalu ingin mencelakakan peran protagonis. emang sih hidup ini tuh nggak sama kayak di film-film. nggak kayak drama-drama yang ada. tapi mungkin, kita pernah menjadi sosok antagonis itu walaupun hanya untuk beberapa waktu.

egoiskah kita? tentu. setiap manusia, sadar atau tidak punya sifat egois. 
ketika tak ada pilihan lantas meninggalkannya? mengorbankan rasa yang tak berdosa? dengan alasan "nggak mau nyakitin lebih lama". jahat? pasti. tapi, apa kamu mau hidup dengan rasa tidak nyaman? begini salah begitu salah. perasaan mana yang kau dustakan? *oke abaikan yang ini*

bagaimana dengan orang yang-sekarang-sangat-tenar-dengan-sebutan PHP. Pemberi Harapan Palsu? apakah sepenuhnya dia bersalah? bagaimana kalau sifatnya memang baik terhadap semua orang? mungkin saja kita sendiri yang salah mengartikan kebaikannya itu

tapi kalau memang orang tersebut doyan PHP? sepik sana sepik sini. gawat. orang-orang di masa mendatang gak akan perna percaya lagi sama perasaan dia. ya, karena ulahnya di masa lalu. orang tentu tak bisa langsung percaya sama apa yang diucapkannya. keseriusannya akan terus dipertanyakan. yah, itu sih menurut pemikiran akuh. kasih komen kalo setuju yak. hahaha *modus*

Mereka yang baik dalam menjaga hatinya adalah mereka yang berhasil mengendalikan harapan-harapan dalam dirinya. ~

jadi, buat kita-kita yang pada dasarnya anak-anak baik dan nggak tegaan sama orang, hati-hati ya sama kata-kata yang kita keluarkan. jangan sampe apa yang kita sampaikan menjadi beda pemahaman dengan orang lain. 

etapi kebanyakan yang PHP itu cowok lho ya. jadi, buat cowok-cowok yang baik di luar sana : cowok itu jangan terlampau baik dong. dikit-dikit ngubungin. dikit-dikit mention-in. dikit-dikit ngode-in, banyak yg ngerasa di-php-in? rasain! jadi cowok yang punya sikap dong. kalo udah perhatian & suka sama 1 cewek, sama yang lain biasa aja. cewek punya perasaan, men. kalau dia udah kecewa, dia bakal simpen lama. emang sih dia bakal maafin, tapi dia gak mungkin lupain. *catet*

tapi yaudah lha ya, cowok tuh nggak semuanya salah. cewek juga nggak salah kalo dia malah salah mengartikan perhatian temen cowoknya. yah namanya juga cewek, men. apa-apa pakai perasaan. ya meskipun nggak semua. mau tampang lu kaya apapun, asal lu nyenengin, lu perhatian, lu sepikin mulu, cewek mana yang nggak menaruh hati? itu sih menurut aku setelah melihat kejadian nyatanya. daan kayaknya yang salah itu orang yang nggak berani ungkapin perasaannya. disimpen aja mulu. mau sampai kapan?
 
oke, balik lagi ke sosok antagonis. sebenarnya tak sepenuhnya juga salah. mungkin saja dia selalu gagal dan putus asa. sedangkan ada orang di sekitarnya yang selalu berhasil. padahal mungkin secara kasat mata, si antagonis punya kelebihan yang tak dimiliki si protagonis. yah, kadang-kadang kita emang lupa bersyukur. coba aja kita berusaha hidup dengan apa yang kita punya, dengan segala keadaan, mungkin kita akan meraih kesuksesan yang tak didapat orang lain. *by the way, aku ngomongin apa sih ini beribet banget* LOL

daripada makin ngawur, udahan aja ya. mari menjemput Februari, kawan :)
~ miraanggraini
    

 

1 komentar:

Posting Komentar