Pulang

tertanggal 3 juli kemaren aku balik ke rumah. balik ke kota kecil di Pulau Kalimantan. pulang ke Sampit. dan gak seberapa lama lagi aku bakal berangkat lagi ke tanah perjuangan (ceileh bahasanya). kenapa cepet banget? ya, aku pulang bukan untuk liburan. tapi ya untuk liburan. ah maksudnya liburan dan hadir dalam pernikahan abang aku yang paling aku sayang. mas bowo.

pagi itu, tanggal 8 juli, aku nangis. nangis gara-gara liat masku ijab qobul. rasanya ada yang hilang. rasanya ada yang ... sakit juga. dan aku harus bilang, kalo masku sekarang gak seutuhnya lagi punyaku. dia udah punya pendamping hidup. dan aku harus menerima itu. ya, life must go on. #apasih

sementara temen-temen di jogja sana... ya, mereka sibuk sendiri-sendiri. ada yang baru pulang naik semeru, ada yang sibuk TA, ada yang sibuk ke lapangan bantuin dosen, dan ada pula yang frustasi gara-gara nilai uas gak bisa keluar cepet padahal dia mau ujian pendadaran. 

menghitung hari... tuk kembali ke jogja. tuk memulai semuanya dari nol. menghadap dosen pembimbing. wahai Tugas Akhir, mengertilah aku, pahami aku maka aku kan cepat menyelesaikanmu.

pulang ini memang terlalu cepat. belum puas berleha-leha. belum puas dengan pijatan halus mama. belum puas pijatan kasar bapak. belum puas makan jajanan sore di sini.

tapi... aku cukup, eh lumayan kangen banget sama para begundals. lagi apa mereka sekarang? mengapa tak pernah telihat batang hidungnya meski di dunia maya? apa benar sebegitu sibuknya hingga jarang berkumpul walau hanya untuk ber-mbambes-ria? sebegitu pentingnya kah TA #yaeyalaaah

aku kangen seseorang yang disana, kenapa tak ada kabar lagi? #abaikan

hati ini selalu ingin pulang. dan hati ini pasti pulang.